Polisi Didesak Usut Tuntas Kematian Kurt Cobain
A
A
A
NEVADA - Kematian Vocalis Nirvana, Kurt Cobain, pada 8 April 1994 silam masih menjadi misteri. Oleh karenanya wacana untuk melakukan penyelidikan ulang kematian Cobain kembali mencuat untuk mengetahui apakah Kurt Cobain mati bunuh diri atau mati dibunuh.
Menurut mantan kepala polisi Seattle Norm Stamper mengatakan hingga saat ini masing-masing pendapat memiliki pendukung dengan berbagai teori yang mereka yakini.
Yang percaya bahwa Kurt memang bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri, merujuk pada kecanduan heroin Cobain yang tak berkesudahan, depresi klinis dan catatan bunuh diri berupa tulisan tangan sebagai bukti konklusif (meyakinkan).
Sementara yang mengatakan bahwa Kurt Cobain dibunuh mendasarkan pendapatnya pada bukti kandungan heroin ditubuh Cobain saat itu. Dilaporkan, kadar heroin yang terkandung dalam darahnya saat tewas adalah 1,52 milligram per liter.
"Saya akan memberitahu Anda sekarang jika saya Kapolri, saya akan membuka kembali penyelidikan ini," kata Norm Stamper seperti dilansir Telegraph, Jumat (26/6).
Menurut Stamper penyidik itu seharusnya memberi keluasaan kemungkinan untuk mengetahui detail kematian Cobain. "Kita sebenarnya harus mengambil langkah-langkah untuk mempelajari pola kematian Kurt jadi dapat mengatahui motif kematian Kurt Cobain mati," katanya, berdasarkan kutipan di majalah Spin.
Menurut Stamper, Tom Grant, penyidik yang disewa Coutney Love diduga pernah mengatakan, dengan konsentrasi setinggi itu, tidak mungkin bagi Cobain untuk mengangkat senapan dan memasukkannya ke dalam mulut kemudian menarik pelatuknya.
Yang paling mencengangkan adalah tersiarnya kabar bahwa sang istri, Courtney Love, menyewa seseorang untuk membunuh Cobain. Adalah seorang pria bernama El Duce, pemimpin band The Mentor, yang mengaku kalau Courtney sempat menawarkan dirinya uang sejumlah USD50 ribu untuk menghabisi nyawa suaminya sendiri.
"Ini tentang benar dan salah. Ini tentang kehormatan. Ini tentang etika, "tambahnya. "Jika kita tidak bisa melakukannya dengan benar, saya akan memberitahu Anda jika saya sekarang Kapolri, saya akan membuka kembali penyelidikan ini." tandasnya.
Pada Maret 2014, Departemen Kepolisian Seattle kembali mengolah empat rol film yang tersimpan dalam brankas barang bukti. Menurut kepolisian Seattle, foto-foto 35mm yang menggambarkan mayat Cobain dan kondisi tempat kejadian perkara itu lebih jelas daripada foto polaroid yang sebelumnya diambil oleh polisi pada pemeriksaan awal.
Detektif Mike Ciesynski, penyidik spesialis 'kasus beku', diminta untuk memeriksa film tersebut karena peristiwa itu sudah berselang 20 tahun lebih dan ini adalah kasus yang sangat sensitif bagi media.
Menurut mantan kepala polisi Seattle Norm Stamper mengatakan hingga saat ini masing-masing pendapat memiliki pendukung dengan berbagai teori yang mereka yakini.
Yang percaya bahwa Kurt memang bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri, merujuk pada kecanduan heroin Cobain yang tak berkesudahan, depresi klinis dan catatan bunuh diri berupa tulisan tangan sebagai bukti konklusif (meyakinkan).
Sementara yang mengatakan bahwa Kurt Cobain dibunuh mendasarkan pendapatnya pada bukti kandungan heroin ditubuh Cobain saat itu. Dilaporkan, kadar heroin yang terkandung dalam darahnya saat tewas adalah 1,52 milligram per liter.
"Saya akan memberitahu Anda sekarang jika saya Kapolri, saya akan membuka kembali penyelidikan ini," kata Norm Stamper seperti dilansir Telegraph, Jumat (26/6).
Menurut Stamper penyidik itu seharusnya memberi keluasaan kemungkinan untuk mengetahui detail kematian Cobain. "Kita sebenarnya harus mengambil langkah-langkah untuk mempelajari pola kematian Kurt jadi dapat mengatahui motif kematian Kurt Cobain mati," katanya, berdasarkan kutipan di majalah Spin.
Menurut Stamper, Tom Grant, penyidik yang disewa Coutney Love diduga pernah mengatakan, dengan konsentrasi setinggi itu, tidak mungkin bagi Cobain untuk mengangkat senapan dan memasukkannya ke dalam mulut kemudian menarik pelatuknya.
Yang paling mencengangkan adalah tersiarnya kabar bahwa sang istri, Courtney Love, menyewa seseorang untuk membunuh Cobain. Adalah seorang pria bernama El Duce, pemimpin band The Mentor, yang mengaku kalau Courtney sempat menawarkan dirinya uang sejumlah USD50 ribu untuk menghabisi nyawa suaminya sendiri.
"Ini tentang benar dan salah. Ini tentang kehormatan. Ini tentang etika, "tambahnya. "Jika kita tidak bisa melakukannya dengan benar, saya akan memberitahu Anda jika saya sekarang Kapolri, saya akan membuka kembali penyelidikan ini." tandasnya.
Pada Maret 2014, Departemen Kepolisian Seattle kembali mengolah empat rol film yang tersimpan dalam brankas barang bukti. Menurut kepolisian Seattle, foto-foto 35mm yang menggambarkan mayat Cobain dan kondisi tempat kejadian perkara itu lebih jelas daripada foto polaroid yang sebelumnya diambil oleh polisi pada pemeriksaan awal.
Detektif Mike Ciesynski, penyidik spesialis 'kasus beku', diminta untuk memeriksa film tersebut karena peristiwa itu sudah berselang 20 tahun lebih dan ini adalah kasus yang sangat sensitif bagi media.
(wbs)